Anak kita, Gadget dan Sosmed


Parenting With Elly Risman

Sepertinya jangankan nanti, sekarang ini saja anak anak kita sudah sulit dipisahkan dengan sosial media bahkan telah dan akan banyak menimbulkan dampak negative bagi perkembangan dan masa depan mereka.

Ada beberapa hal yang membuat mereka menjadi begitu terikat dan terlibat dengan sosmed ini :

1.Usia mereka yang memang penuh dengan rasa ingin tahu,

besar keinginan untuk meniru apa yang mereka anggap
menarik, senang tantangan dan perubahan.

2.Karena otaknya belum sempurna berkembang.

anak dan remaja mudah terpengaruh apalagi bila pembentukan konsep dan
harga diri serta kemampuan Berfikir, Memilih dan Mengambil
keputusan terabaikan dalam pengasuhannya.

3.Di usia remaja ini memang anak menjadikan teman jauh lebih penting dari orang tua.

Hal ini disebab kan oleh banyak hal, terutama komunikasi dan ketersediaan waktu orang tua.
Temuan lapangan kami menunjukkan bahwa cara komunikasi yang selalu tergesa2 dan kurang benar, baik dan menyenangkan membuat jarak terentang tak bisa diukur dengan kilometer antara anak dengan ortunya, sehingga anak anak merasa lebih nyaman untuk curhat dengan teman temannya dari pada orang tuanya. Dengan adanya sos med, anak anak yang tidak disiapkan dan didampingi dalam penggunaannya dengan mudah pula akan curhat dengan siapa saja di sos med yang memberikan perhatian pada mereka, baik sungguh sungguh atau cuma sekedar tipuan belaka.

Komunikasi yang buruk dan ketersediaan waktu yang sangat minim, membuat hubungan ortu –anak sedemikian rupa, sehingga jangankan curhat, ngobrol dengan saja tidak sempat dan kalau pun ada sangat pendek, formal, tidak santai dan tak menyentuh rasa. Semua kenyataan inilah yang jadi penyebab mengapa anak mulai pacaran di kelas 4-6 SD.

4.Mudah dimengerti bila kemudian fungsi ortu yang serba terbatas tersebut digantikan dengan sos med yang diciptakan sangat menarik dan penuh tantangan,dengan perkembangan fitur2 yang sangat sangat cepat. Sehingga tidak hanya anak anak, orang dewasapun sengaja atau tidak lengket dengan hapenya.

Kalau orang dewasa saja akan merasa sebagian hidupnya hilang atau tidak berfungsi bila hape ketinggalan dirumah, apalagi anak anak dengan rasa ingin tahu yang besar.

5.Sekolah mengharuskan anak anak untuk menggunakan sos med sebagai bagian dari proses belajar mengajar : guru mengirimkan pesan dan tugas lewat sos-med.

Lewat sos med pula anak nak anak membentuk grup belajar dan mengatur kerjasama untuk menyelesaikan tugas. Tapi lewat sos med juga anak sharing berbagai macam info termasuk pornografi dan bahkan chat sex yang beresiko meningkatnya seks bebas dan bencana HIV Aids dikalangan mereka setahun dua kedepan (Baca : Dating Apps fuel “hidden epidemic” of new HIV infection, Al Jazeeraa December 1, 2015).

6. Meningkatnya penggunaan sos-med dikalangan remaja juga disebabkan oleh ketidak tahuan dan keabaian orang tua, yang bukan saja mengenalkan anak pada perangkat canggih teknologi, tetapi juga menyediakan atau memfasilitasinya pada usia yang sangat muda. Umumnya nyaris tanpa alas an yang jelas dan tanpa persiapan sama sekali.

Sehingga banyak sekali anak anak berusia 8 tahun keatas sudah mengetahui banyak hal yang tidak patut bagi usia mereka seperti jadi followers dari tokoh tokoh sosmed yang “binal dan trendy” yang sengaja diciptakan dan dilejitkan oleh kelompok kelompok tertentu demi uang dengan strategi marketing yang khas dan jitu untuk menggaet pasar anak dan remaja.

Jadi bagaimana dong?

Ada beberapa hal yang ingin saya sarankan dalam kesempatan ini walaupun beberapa diantaranya sudah pernah disinggung dalam tulisan tulisan sebelumnya. Saran ini akan saya bagi menjadi dua bagian, yaitu untuk para orang tua yang anaknya : kanak2 sampai pra remaja dan ortu yang anaknya pra – remaja.

Ortu yg anaknya : Kanak Kanak – Pra remaja

1.Mari kita sadari bahwa anak anak memerlukan banyak waktu untuk bergerak dan eksplorasi dari duduk diam dan memandang layar.

2.Mereka sangat perlu bermain. Bermain adalah dunia dan pekerjaan mereka. Bahkan dengan bermain yang baik dan terencana, menurut seorang ahli, mereka bisa merepresentasikan masa depan mereka, baik dalam sikap maupun kebiasaan sehari hari.

3.Mereka perlu berada di bawah matahari 30 menit sampai 2 jam sehari.

4.Betul anak kita anak masa depan, mereka perlu berkenalan dengan teknologi,tapi tidaklah sedini mungkin. Apalagi bila anda memperkenalkannya tanpa alasan atau supaya mereka tenang dan anda bisa melakukan pekerjaan anda.

5.Sadari sepenuhnya apa tujuan dan alasan anda untuk memperkenalkan gadget apalagi memberikannya pada anak anda. Hindari memberikannya karena dulu hidup anda susah sehingga sekarang anda ingin anak anda memiliki apa yang dulu anda tidak dapatkan. Tidak patut juga bila anda memberikan gadget ketangan anak anda karena sepupunya atau anak tetangga temannya bermain sudah punya. Sudahlah orang mengasuh anaknya gak pake ilmu pengetahuan janganlah kita ikut ikutan pula hanyut dalam arus karena tidak punya prinsip

6.Para pengusaha memang menyadari benar bahwa menciptakan produk untuk anak anak sangat mudah mendapatkan keuntungan yang besar karena memanfaatkan rasa sayang dan cinta orang tua pada anak nya. Anak bisa dibujuk dengan iklan menarik yang dibuat dengan biaya penelitian yang sangat mahal untuk membuat anak merasa yang di iklan itu adalah dirinya, dan kemudian merengek pada ortunya untuk mendapatkan produk tersebut.

7.Produsen juga tahu betul bahwa orang tua akan mudah dipengaruhi untuk membelikan produk produk yang menjanjikan peningkatan kecerdasan , merangsang rasa ingin tahu dan menanamkan nilai nilai positif pada anaknya. Tetapi kita harus menyadari benar untuk memanfaat kan berbagai penawaran tersebut yang menggunakan gadget.

Orang tua harus memperhatikan usia anak, lamanya mereka pantas untuk berhadapan dengan layar, jenis permainan dan games yang dimainkan anak, jarak gadget dengan mata, perlu pendampingan orang tua atau tidak dan berbagai tehnik mengalihkan anak dari gadget tersebut ke permainana atau aktifitas bermain yang lain dan bagaimana bertahan terhadap kerasnya keinginan anak untuk kembali menggunakan gadget tersebut.

8.Sebaiknya anak baru diperkenalkan pada gadget diatas usia 3 tahun dengan masa guna tidak lebih dari 3 menit. Untuk usia 4-6 tahun, lamanya menggunakan sama dengan jumlah usianya. Jarak pandang minimal 50 cm dengan posisi duduk tulang belakangnya harus lurus. Sebaiknya selalu dengan pendampingan orang tua, karena harus pandai menyetop dan mengalihkan ke permainan lain yang sekurang kurangnya harus sama menariknya dengan apa yg mereka lihat di gadget.

9.Walaupun mereka belum mengerti sepenuhnya, anak harus sudah diperkenalkan dengan peraturan penggunaan. Misalnya :”Hanya satu kali mati ya..” Begitu juga dengan jarak pandang, pakai jengkal untuk mengukur. Orang tua yang menentukan anak bermain apa. Setelah bermain, sebaiknya gadget tidak berada dekat dan dalam pandangan anak. Ortu juga harus tegas dengan peraturan yang ditetapkannya dan tidak mudah menyerah.

10.Anak yang berusia 7 – 9 tahun paling banyak menggunakannya 2 jam sehari termasuk bermain Games. Graham Harding mengatakan bahwa bila anak diatas bermin 15 – 20 jam sepekan mereka kecanduan. Jadi anda harus menjelaskan dan membahas hal ini dengan anak anda sebelum semua fasilitas diberikan. Buat peraturan, kesepakatan dan konsekuensi! Laksanakan dan EVALUASI!. Ingat benar anak anda belum sampai usia 10 tahun . Jangan pernah anda “kehilangan atau kalah kata dengan mereka!”. Kalau belum 10 tahun saja anak sudah sulit diatur dan tidak mendengarkan kata anda bagaimana kalau dia 15 tahun atau lebih?.

11.Jangan lupa untuk menjelaskan pada anak anda tentang ketentuan agama anda dalam penggunaan gadget terutama bila hal hal yang buruk seperti Pornografi muncul. Apa yang harus mereka lakukan?. Latih mereka jangan Cuma nasihat. Untuk teman teman yang musim bahas Surah An Nur ayat 30 utk anak laki laki dan 31 utk anak perempuan.

12.Jangan lupa, dunia anak masih memerlukan bermain dan bermain bukan hanya Gadget!. Neil Postman, ahli pendidikan AS mengingatkan kita dengan kata yg sangat bijak: “Jangan kau cabut anakmu dari dunia bermainnya terlalu cepat, karena kau akan mendapatkan dunia orng dewasa yang ke kanak kanakan!”.

13.Jaga benar dan hindari anak anda agar tidak kecanduan, karena tantangannya sangat besar dan tidak dapat anda bayangkan. Kita bisa sepakat khan? Bahwa Mencegah lebih baik Mengatasi.
Karena sudah cukup panjang, saya cukupkan dulu sampai disini pembahasan kita. Untuk anak remaja insha Allah kita bahas pekan depan.
Semoga Bermanfaat.

gambar : internet
sumber : Fb